'Maaf, kawan,' kata seekor ikan laut kepada seekor ikan lain. 'Anda lebih tua dan lebih berpengalaman daripada saya. Di manakah saya dapat menemukan laut? Saya sudah mencarinya di mana-mana, tetapi sia-sia saja!'
'Laut,' kata ikan yang lebih tua, 'adalah tempat engkau berenang sekarang ini.'
'Ha? Ini hanya air saja! Yang kucari adalah laut,' sangkal ikan yang muda. Dengan perasaan sangat kecewa ia pergi mencarinya di tempat lain.
Ia datang menghadap sang Guru dengan mengenakan jubah sanyasi.[01] Ia pun berbicara dalam bahasa sanyasi: 'Sudah bertahun-tahun lamanya aku mencari Tuhan. Telah kutinggalkan rumahku dan telah kucari Dia di mana pun Dia berada. Kata orang, Dia ada di puncak-puncak gunung, di tengah-tengah padang gurun, dalam keheningan biara-biara dan di dalam gubuk-gubuk kaum miskin.'
'Apakah engkau telah menemukanNya?' tanya sang Guru.
'Aku menipu diri, aku pendusta, kalau aku menjawab 'Ya'. Belum, aku belum menemukanNya. Bapak sudah?'
Apa yang dikatakan sang Guru kepadanya?
'Laut,' kata ikan yang lebih tua, 'adalah tempat engkau berenang sekarang ini.'
'Ha? Ini hanya air saja! Yang kucari adalah laut,' sangkal ikan yang muda. Dengan perasaan sangat kecewa ia pergi mencarinya di tempat lain.
Ia datang menghadap sang Guru dengan mengenakan jubah sanyasi.[01] Ia pun berbicara dalam bahasa sanyasi: 'Sudah bertahun-tahun lamanya aku mencari Tuhan. Telah kutinggalkan rumahku dan telah kucari Dia di mana pun Dia berada. Kata orang, Dia ada di puncak-puncak gunung, di tengah-tengah padang gurun, dalam keheningan biara-biara dan di dalam gubuk-gubuk kaum miskin.'
'Apakah engkau telah menemukanNya?' tanya sang Guru.
'Aku menipu diri, aku pendusta, kalau aku menjawab 'Ya'. Belum, aku belum menemukanNya. Bapak sudah?'
Apa yang dikatakan sang Guru kepadanya?